Stop Golput – Tegakkan
Timbangan*
Cobalah sekali waktu blusukan ke pasar
tradisional dan membeli barang yang harus ditimbang kemudian perhatikan cara
pedagang menyeimbangkan timbangan manualnya. Ketika berat timbangan mengarah ke
timbel pemberat maka pedagang akan menambahkan volume barang yang dijual,
sebaliknya ketika berat timbangan mengarah ke barang yang dijual, pedagang akan
menguranginya sedikit demi sedikit sampai tercapai nilai “kesetimbangan” yang
dianggapnya “pantas”. Demikian itu tidak lain adalah cara pedagang mencari
titik kesetimbangan antara timbel pemberat dengan barang yang ditimbang. Persoalan muncul ketika barang dagangan yang
akan ditimbang berupa benda padat yang bentuknya tidak beraturan, maka untuk
mendapatkan nilai kesetimbangan yang persis sempurna sangatlah sulit. Pembeli
tidak mau jika bobot timbangan barang kurang begitupun penjual tidak bakal setuju
jika arah timbanganya terlalu njomplang ke barang. Namun bagi penjual yang arif
melebihkan sedikit timbangan ke arah barang dagangan bukanlah sebuah kerugian.
Karena dari sana akan tersebar berita harum tentang si penjual itu timbangannya
mantap, artinya pembeli memperoleh kelebihan atas timbangan barang yang
dibelinya, pembeli tidak bakal dirugikan. Dan pelanggan baru akan banyak berdatangan.
Tanggal 9 Juli 2014 serentak di seluruh
wilayah NKRI digelar acara akbar pemilihan langsung presiden dan wakilnya. Menentukan
pilihan berarti memberikan hak suara, maka seketika itu pula sesungguhnya kita
sedang memutuskan hasil proses penimbangan. Berbagai macam kriteria dari sisi
normatif moralitas, intelektualitas, wawasan kebangsaan, hubungan
internasional, rekam jejak, sosok fisik dlsb anggap saja sebagai timbel
pemberat. Sedangkan kedua pasang capres merupakan materi yang akan ditimbang.
Kadar elemen kriteria yang ditentukan di atas kita coba letakkan di atas
timbangan, maka tidak selalu sama dimiliki oleh setiap pasangan capres. Bisa
dikata bahwa kita sedang menimbang materi yang tidak beraturan. Disinilah
saatnya kita ditantang untuk mencari nilai kesetimbangan antara kriteria yang
kita punyai dengan profil setiap pasangan capres agar timbangan tegak. Berbagai macam informasi positif maupun
negatif bermunculan. Bagi pemilik hak suara yang sudah mantab dengan
pilihannya, informasi tersebut justru memperkuat keyakinan atas pilihannya.
Akan tetapi bagi mereka yang masih mengambang (swing voters), kondisi ini sangat rawan yang sanggup merubah nilai
kriterianya yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan finalnya, bahkan
tidak menutup kemungkinan mereka akan menjadi bingung, dan tidak menentukan
pilihan sama sekali alias apatis, golput. Hari-hari ini, berbagai lembaga
survey menyebutkan bahwa sekitar 78% WNI sudah menentukan pilihan siapa
diantara dua pasang calon presiden dan wakilnya yang bakal dipilih nanti. Namun
tidak kurang dari 22% yang berhak memilih belum menentukan sikap dan sedang
menimbang-nimbang pasangan calon presiden dan wakilnya yang akan dipilih.
Kalau bukan kendala teknis seperti letak
geografis, cuaca ekstrim misalnya, seharusnya golput itu bisa dihindari. Ketika
semua aspek dasar dari kedua pasang capres sudah anda anggap terpenuhi, tetapi
anda masih ragu, maka gilirannya gunakan mata hati anda, perhatikan dengan
seksama serta fokus, tatap wajah, ekspresi kedua pasang capres ketika mereka
berorasi, ataupun diwawancarai, ataupun ketika mereka berinteraksi langsung
dengan masyarakat atau acara debat. Anda pasti akan menemukan ketidakcocokan dalam
sikap dan ekpresinya seperti sesekali suka mencuri pandang, cara berjalan yang
tidak alami dlsb. Kemungkinan anda akan segera mendapatkan jawaban mana
diantara dua pasang capres itu yang layak menjadi wakil bangsa untuk bertemu
dengan pemimpin negara lain, berdiskusi, bernegosiasi dan menghadapi tantangan
kemajuan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Andapun akan mendapatkan jawaban
setangguh apa mereka mampu mengusahakan keselamatan, dan keamanan bangsa. Tentu
saja setelah ditambah atau dikurangi dengan informasi positif atau negatif
seperti yang dijelaskan di atas maka dari sosok pasangan capres itu akan
diketahui nilai kesetimbangan capres yang paling mantap. Jangan serahkan
kepemimpinan negara ini kepada orang suruhan pemilik partai, karena partai
sekarang hanyalah representasi dari segelintir individu yang paling kuat di dalammnya. Ayo ! gunakan hak pilih anda, Stop golput !!! (ss)
* 2014-07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar