Jumat, 04 Juli 2014

Stop Golput – Tegakkan Timbangan

Stop Golput – Tegakkan Timbangan*

Cobalah sekali waktu blusukan ke pasar tradisional dan membeli barang yang harus ditimbang kemudian perhatikan cara pedagang menyeimbangkan timbangan manualnya. Ketika berat timbangan mengarah ke timbel pemberat maka pedagang akan menambahkan volume barang yang dijual, sebaliknya ketika berat timbangan mengarah ke barang yang dijual, pedagang akan menguranginya sedikit demi sedikit sampai tercapai nilai “kesetimbangan” yang dianggapnya “pantas”. Demikian itu tidak lain adalah cara pedagang mencari titik kesetimbangan antara timbel pemberat dengan barang yang ditimbang.  Persoalan muncul ketika barang dagangan yang akan ditimbang berupa benda padat yang bentuknya tidak beraturan, maka untuk mendapatkan nilai kesetimbangan yang persis sempurna sangatlah sulit. Pembeli tidak mau jika bobot timbangan barang kurang begitupun penjual tidak bakal setuju jika arah timbanganya terlalu njomplang ke barang. Namun bagi penjual yang arif melebihkan sedikit timbangan ke arah barang dagangan bukanlah sebuah kerugian. Karena dari sana akan tersebar berita harum tentang si penjual itu timbangannya mantap, artinya pembeli memperoleh kelebihan atas timbangan barang yang dibelinya, pembeli tidak bakal dirugikan. Dan pelanggan baru akan banyak berdatangan.

Tanggal 9 Juli 2014 serentak di seluruh wilayah NKRI digelar acara akbar pemilihan langsung presiden dan wakilnya. Menentukan pilihan berarti memberikan hak suara, maka seketika itu pula sesungguhnya kita sedang memutuskan hasil proses penimbangan. Berbagai macam kriteria dari sisi normatif moralitas, intelektualitas, wawasan kebangsaan, hubungan internasional, rekam jejak, sosok fisik dlsb anggap saja sebagai timbel pemberat. Sedangkan kedua pasang capres merupakan materi yang akan ditimbang. Kadar elemen kriteria yang ditentukan di atas kita coba letakkan di atas timbangan, maka tidak selalu sama dimiliki oleh setiap pasangan capres. Bisa dikata bahwa kita sedang menimbang materi yang tidak beraturan. Disinilah saatnya kita ditantang untuk mencari nilai kesetimbangan antara kriteria yang kita punyai dengan profil setiap pasangan capres agar timbangan tegak.  Berbagai macam informasi positif maupun negatif bermunculan. Bagi pemilik hak suara yang sudah mantab dengan pilihannya, informasi tersebut justru memperkuat keyakinan atas pilihannya. Akan tetapi bagi mereka yang masih mengambang (swing voters), kondisi ini sangat rawan yang sanggup merubah nilai kriterianya yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan finalnya, bahkan tidak menutup kemungkinan mereka akan menjadi bingung, dan tidak menentukan pilihan sama sekali alias apatis, golput. Hari-hari ini, berbagai lembaga survey menyebutkan bahwa sekitar 78% WNI sudah menentukan pilihan siapa diantara dua pasang calon presiden dan wakilnya yang bakal dipilih nanti. Namun tidak kurang dari 22% yang berhak memilih belum menentukan sikap dan sedang menimbang-nimbang pasangan calon presiden dan wakilnya yang akan dipilih.

Kalau bukan kendala teknis seperti letak geografis, cuaca ekstrim misalnya, seharusnya golput itu bisa dihindari. Ketika semua aspek dasar dari kedua pasang capres sudah anda anggap terpenuhi, tetapi anda masih ragu, maka gilirannya gunakan mata hati anda, perhatikan dengan seksama serta fokus, tatap wajah, ekspresi kedua pasang capres ketika mereka berorasi, ataupun diwawancarai, ataupun ketika mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat atau acara debat. Anda pasti akan menemukan ketidakcocokan dalam sikap dan ekpresinya seperti sesekali suka mencuri pandang, cara berjalan yang tidak alami dlsb. Kemungkinan anda akan segera mendapatkan jawaban mana diantara dua pasang capres itu yang layak menjadi wakil bangsa untuk bertemu dengan pemimpin negara lain, berdiskusi, bernegosiasi dan menghadapi tantangan kemajuan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Andapun akan mendapatkan jawaban setangguh apa mereka mampu mengusahakan keselamatan, dan keamanan bangsa. Tentu saja setelah ditambah atau dikurangi dengan informasi positif atau negatif seperti yang dijelaskan di atas maka dari sosok pasangan capres itu akan diketahui nilai kesetimbangan capres yang paling mantap. Jangan serahkan kepemimpinan negara ini kepada orang suruhan pemilik partai, karena partai sekarang hanyalah representasi dari segelintir individu yang paling kuat di dalammnya. Ayo ! gunakan hak pilih anda,    Stop golput !!! (ss)


* 2014-07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar