To do Change for better future *
Saudara sekalian, if
you don’t change you will die. Demikian
sebuah pernyataan yang bernada peringatan keras, jika direnungkan akan mudah
sekali difahami secara harfiah. Layaknya sesuatu yang mati, berarti ia tidak
bergerak, tidak berubah, mandek dan statis. Kehadirannya tidak memberikan gerak
perubahan, tidak memberikan perkembangan. sehingga dia tidak diperhitungkan,
tidak diperlukan, dan dianggap tidak ada, meskipun tampak wujud fisiknya tetapi
keberadaanya tidak bermakna.
Saudara sekalian,
sering kita menyikapi sebuah perubahan dengan respon berbeda: apriori, menolak,
acuh tak acuh tetapi ada juga yang bersemangat menerima dan mendukungnya. Sadar akan hal ini lantas kita bertanya-tanya,
mengapa kita demikian. Biasanya
seseorang menolak perubahan bukan karena dia berani mati, tetapi justru
sebaliknya dia takut mati jika dia berubah, if
you change you die. Perubahan dianggapnya sebagai ancaman terhadap
existensinya, takut kehilangan rasa nyaman, mengganggu commfort
zone namun dia lupa bahwa dia ini bagian dari organisasi besar dunia yang selalu
bergerak dan bertumbuh. Manakala dia
sudah terlanjur terjebak di dalam pusaran perubahan dia akan stress, emosional, rasionalitasnya
hilang. Dia digerus waktu dan baru menyadari setelah melihat
teman-teman yang dulu seangkatan berangkat meniti karir bersama sudah jauh maju
di depan meninggalkannya. Sebuah eroni dari sikap apriori terhadap perubahan.
Saudara sekalian, rasa-rasanya tidak mungkin bagi kita
menghindar dari perubahan dimanapun kita
berada. Oleh karena itu saat ini bila kita
sebagai karyawan maka kita adalah bagian dari perusahaan yang seharusnya
memiliki strategi “berkompromi” dengan perubahan. Karena perusahaan akan selalu melakukan perubahan
strategi, perubahanan teknologi, perubahan struktur kesemuanya itu menuntut
kita agar melakukan perubahan perilaku dan perubahan kebiasaan. Dan berpikirlah bahwa kita adalah bagian
penting dari proses pekerjaan jangan sebaliknya melihat diri sendiri sebagai
bagian yang tidak penting dimana kita hanya memiliki peran dan pengaruh kecil, karena
hal ini akan berujung pada membatasi diri sendiri terhadap potensi yang
kemungkinan besar dapat ditunjukkan di lingkungan kerja. Kecenderungan kita semua untuk menilai hasil
jangka pendek akan mengurangi kemampuan kita untuk melihat sesuatu dalam skala
yang lebih besar.
Saudara sekalian, perubahan besar yang kita hadapi saat
ini jarang sekali datang secara tiba-tiba melainkan bertahap, terstruktur dan
di luar kendali kita. Hanya orang-orang
“tertentu” saja yang mampu membaca perubahan yang lebih siap beradaptasi,
meliak-liukan badan laksana peselancar sedang mengendalikan papan selancarnya
mengikuti gerakan ombak menuju pantai.
Perubahan dipandang sebagai peluang untuk mengasah diri dan merima
tanggung jawab lebih besar dan memetik manfaat untuk mengantarkannya ke sebuah
cita-cita. Anda sendirilah yang bisa
menjawab dengan tepat, apakah anda termasuk orang-orang “tertentu” itu ? (ss)
* Pernah dimuat di "Otsormedia"-Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2010-05
* Pernah dimuat di "Otsormedia"-Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2010-05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar