Rabu, 25 Juli 2012

Semangat Metamorphosis



Semangat  Metamorphosis *

Saudara sekalian, kisah ulat dan kupu-kupu demikian juga kisah lebah dan madu sering kita dengar. Ulat dengan bentuk yang menjijikan menjadi kupu-kupu yang elok mempesona, dua mahluk  berbeda rupa memang, namun sesungguhnya merupakan bagian dari sebuah proses kehidupan. Demikian juga dengan lebah dan semua aktifitas hidupnya mulai dari makananya, tempat tinggalnya, cara pembagian kerja, sampai dengan hasil karyanya – madu yang konon sebagai obat yang mujarab.  Demikianlah Allah SWT memberikan contoh perikehidupan binatang bagi manusia yang berfikir sekaligus merupakan pelajaran hidup yang sangat berharga, dan bukti keagungan Tuhan semesta alam. Wauwahualam bi sawab.
Kupu-kupu mengagumkan bukan hanya warnanya yang indah, melainkan juga karena perjalanan yang harus ditempuhnya untuk menjadi indah. Sebuah perubahan menuju kebaikan, keindahan dan kebajikan tidak datang dengan sendirinya tetapi diperoleh dengan kerja keras, dan menahan diri dari keinginan untuk menguasai sesuatu yang bukan haknya serta nafsu menguasai dengan cara-cara yang tidak syah.

Saudara sekalian, puasa Ramadhan telah kita jalani, bulan “penjara” bagi para pelakunya. Yaitu memenjarakan sifat buruk manusia: rakus, serakah, ingin menang sendiri, tidak peduli pada sesama. Sekaligus “surga” bagi sifat baik manusia, karena kita meyakini janji Allah akan balasan yang berlipatganda atas perbuatan baik di bulan ini dibanding dengan bulan-bulan yang lain. Penjara ramadhan ibarat serat-serat sutera yang melilit tubuh seekor ulat agar bertahan didalamnya dalam kondisi puasa, ulat pasrah tidak mementingkan apa-apa kecuali hanya mengharap ridhoNya. Keluar dari “penjara” sutera, ulat menjadi kupu-kupu yang indah segala keburukan yang melekat didirinya sirna. Sebuah perubahan yang sangat luar biasa. Dan bagi  manusia, sukses dari “penjara” ramadhan seakan terlahir kembali menjadi manusia yang fitri, suci untuk melaksanakan tugas sebagai wakilNYA di dunia ini.
Kita berharap bahwa fadilah ramadhan senantiasa melekat di setiap langkah kita melaksanakan peran dan tanggung jawab masing-masing di setiap posisi dan jabatan kita dimanapun kita ditempatkan, semua aktifitas fokus pada pencarian ridhoNYA. Menghasilkan karya-karya indah yang bermanfaat bagi perkembangan diri kita dan orang lain layaknya lebah yang menghasilkan madu.

Saudara sekalian, perjalanan masih panjang, proses berkembang sedang berlangsung, kesempatan maju terbuka luas, gunakan contoh-contoh yang telah Allah berikan melalui ciptaanNYA. Marilah kita jadikan hikmah ramadhan tahun ini sebagai bekal yang kuat untuk melanjutkan perjalanan menuju cita-cita memperbaiki diri sampai bertemu dengan ramadhan berikutnya. Insyaallah. Dan kami dari jajaran komisaris, manajemen Fanimas dan Otsorsindo mengajak kita semua untuk bermetamorphosis dan merayakan Iedul Fitri 1430 H dengan kejernihan hati, kebeningan jiwa, dan tekad bulat untuk maju bersama,  teriring doa Taqaballahu minna wa minkum mohon maaf lahir bathin, salam buat keluarga anda semua.(ss)

*Pernah dimuat di "Otsormedia" - Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2009-08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar