Semangat Metamorphosis *
Saudara sekalian, kisah ulat dan kupu-kupu demikian juga
kisah lebah dan madu sering kita dengar. Ulat dengan bentuk yang menjijikan
menjadi kupu-kupu yang elok mempesona, dua mahluk berbeda rupa memang, namun sesungguhnya
merupakan bagian dari sebuah proses kehidupan. Demikian juga dengan lebah dan
semua aktifitas hidupnya mulai dari makananya, tempat tinggalnya, cara
pembagian kerja, sampai dengan hasil karyanya – madu yang konon sebagai obat
yang mujarab. Demikianlah Allah SWT memberikan
contoh perikehidupan binatang bagi manusia yang berfikir sekaligus merupakan
pelajaran hidup yang sangat berharga, dan bukti keagungan Tuhan semesta alam. Wauwahualam
bi sawab.
Kupu-kupu mengagumkan bukan hanya warnanya yang indah,
melainkan juga karena perjalanan yang harus ditempuhnya untuk menjadi indah. Sebuah
perubahan menuju kebaikan, keindahan dan kebajikan tidak datang dengan
sendirinya tetapi diperoleh dengan kerja keras, dan menahan diri dari keinginan
untuk menguasai sesuatu yang bukan haknya serta nafsu menguasai dengan
cara-cara yang tidak syah.
Saudara sekalian, puasa Ramadhan telah kita jalani, bulan
“penjara” bagi para pelakunya. Yaitu memenjarakan sifat buruk manusia: rakus,
serakah, ingin menang sendiri, tidak peduli pada sesama. Sekaligus “surga” bagi
sifat baik manusia, karena kita meyakini janji Allah akan balasan yang
berlipatganda atas perbuatan baik di bulan ini dibanding dengan bulan-bulan
yang lain. Penjara ramadhan ibarat serat-serat sutera yang melilit tubuh seekor
ulat agar bertahan didalamnya dalam kondisi puasa, ulat pasrah tidak
mementingkan apa-apa kecuali hanya mengharap ridhoNya. Keluar dari “penjara”
sutera, ulat menjadi kupu-kupu yang indah segala keburukan yang melekat
didirinya sirna. Sebuah perubahan yang sangat luar biasa. Dan bagi manusia, sukses dari “penjara” ramadhan
seakan terlahir kembali menjadi manusia yang fitri, suci untuk melaksanakan
tugas sebagai wakilNYA di dunia ini.
Kita berharap bahwa fadilah ramadhan senantiasa melekat
di setiap langkah kita melaksanakan peran dan tanggung jawab masing-masing di
setiap posisi dan jabatan kita dimanapun kita ditempatkan, semua aktifitas fokus
pada pencarian ridhoNYA. Menghasilkan karya-karya indah yang bermanfaat bagi
perkembangan diri kita dan orang lain layaknya lebah yang menghasilkan madu.
Saudara sekalian, perjalanan masih panjang, proses
berkembang sedang berlangsung, kesempatan maju terbuka luas, gunakan
contoh-contoh yang telah Allah berikan melalui ciptaanNYA. Marilah kita jadikan
hikmah ramadhan tahun ini sebagai bekal yang kuat untuk melanjutkan perjalanan
menuju cita-cita memperbaiki diri sampai bertemu dengan ramadhan berikutnya.
Insyaallah. Dan kami dari jajaran komisaris, manajemen Fanimas dan Otsorsindo
mengajak kita semua untuk bermetamorphosis dan merayakan Iedul Fitri 1430 H dengan
kejernihan hati, kebeningan jiwa, dan tekad bulat untuk maju bersama, teriring doa Taqaballahu minna wa minkum mohon
maaf lahir bathin, salam buat keluarga anda semua.(ss)
*Pernah dimuat di "Otsormedia" - Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2009-08
*Pernah dimuat di "Otsormedia" - Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2009-08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar