Rabu, 25 Juli 2012

Super Model



 Super Model  *

Ketika program tayangan televisi “Smack Down” heboh beberapa waktu lampau  karena memakan korban yang terinspirasi untuk melakukan adegan saling banting yang kemudian menyebabkan gegar otak dan meninggal dunia. Demikian pula dengan tayangan “Suster Ngesot” telah mengilhami seorang remaja, semula ingin memberikan surprise pada temannya namun berujung pada babak belurnya remaja tersebut karena ditendang dan dipukuli Satpam di Bandung. Contoh peristiwa itu mengingatkan kita akan Albert Bandura seorang ahli Social Learning Theory.  Bandura menyatakan bahwa orang banyak mempelajari tingkah laku melalui peniruan, bahkan tanpa adanya reinforcement sekalipun yang diterima.  Asumsi dasar dari teori ini yaitu sebagian besar tingkah laku individu diperoleh dari hasil belajar melalui pengamatan atas tingkah laku yang ditampilkan oleh individu – individu lain yang menjadi model.
Belajar adalah aktifitas yang tidak kenal waktu, tempat, dan usia. Belajar adalah sesuatu yang dapat memenuhi pikiran kita, membuka mata dan hati kita yang kemudian berlanjut dengan meniru beberapa perilaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku model. Belajar bukan hanya membaca buku. Dari lingkungan, kita juga bisa menemukan model, di ruang kerja misalnya kita bisa mengamati bagaimana individu pegawai menghargai pekerjaan melalui cara dia menyelesaikan tugas tanggungjawabnya. Mulai dari yang serius, sampai kepada yang asal-asalan. Mengamati perilaku orang-orang dan mencontohnya juga merupakan proses belajar.  Kondisi lingkungan dapat memberikan dan memelihara respon-respon tertentu pada diri kita.  Dari sana akan muncul role model yang mengajarkan hal-hal yang baik dan juga yang mengajarkan yang tidak baik.  Karena belajar adalah “aku mendapati sesuatu nilai (value) dari mu”.  Maka disadari atau tidak, sebagai bagian dari sebuah komunitas, perilaku komunitas akan berpengaruh juga pada pribadi kita. Sebagaimana ungkapan bijak bila kita tinggal dengan  penjual minyak wangi maka kita akan tercium wangi, ketika bergaul dengan pedagang ikan kitapun akan tercium bau amis. Oleh karena itu “berdekat-dekatlah” pada orang-orang yang berakhlak baik niscaya kita akan memperoleh “aura” kebaikannya juga.
Terhampar di muka bumi ini tidak sedikit individu yang bisa dijadikan sebagai  model. Kisah sukses yang syarat dengan perjuangan, pengorbanan, kesetiakawanan, semangat pantang menyerah dimana bagian tertentu dari perjalanan hidupnya itu dapat ditiru dan dijadikan model.  Maka tidak harus “orang besar”, bisa jadi individu yang mungkin selama ini tidak pernah diperhitungkan dapat dijadikan sebagai model karena sangat inspiratif. 

Bagi seorang pemimpin idealnya adalah sosok yang cara bersosialita, cara komunikasi dan kemampuan sinkronisasi irama kerja  dengan urusan pribadi dapat dijadikan contoh  bagi  komunitasnya. Namun kenyataannya pemimpin bukanlah sosok yang bisa ditiru segala aspek manajemennya terlebih lagi aspek kehidupan pribadinya.  Dalam perjalanan hidupnya ada sisi positif sekaligus negatifnya. Sehingga bagi mereka yang merindukan model  yang ideal maka sangat patut disarankan untuk  belajar dan meniru super model  yang sempurna sekaligus teladan bagi umat manusia sepanjang masa beliau adalah Rasulullah SAW. (SS)

*Pernah dimuat di "Otsormedia"-Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2012-02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar