The
Power of Trust & Belief *
Perintah
berpuasa adalah perintah yang dalam pelaksanaannya kental dengan unsur trust dan belief. Bagaimana mungkin
seseorang mau melaksanakan perintah ini bila tidak ada trust terhadap Sang Pemberi
perintah. Dan bagaimana pula manusia akan
mampu melaksanakan dengan baik jika
tidak memiliki belief terhadap kandungan, manfaat sekaligus konseksuensinya.
Dari dua unsur penting tersebut akan
mendorong terbentuknya kepatuhan pada perintah dan menjauhi larangan,
kedisiplinan, komitmen, pengendalian diri serta empati kepekaan sosial dan
memperbesar integritas terhadap cita-cita.
Pada akhirnya akan lahir individu-individu yang tangguh menghadapi
segala “medan” dan “cuaca”. Oleh karena itulah trust dan belief menjadi
gerbang menuju ke sebuah pengertian yang mendalam akan hakekat perintah berpuasa.
Jika benar demikian, mengapa sebuah
perintah tidak dipatuhi meskipun sudah disebutkan reward dan punishmentnya
? Bisa jadi karena kita sudah merasa nyaman dengan situasi sekarang ini yang
mana pada saat tidak berpuasa tidak ada larangan untuk makan, minum di
sepanjang hari, kemudian datang pengumuman yang mengatur waktu kapan boleh
makan minum, datang larangan tidak boleh ini tidak boleh itu. Maka bila tidak
memiliki trust dan belief yang kuat instruksi tersebut
pasti akan diabaikan, diremehkan bahkan dilecehkan konsekuensinya.
Hakekat
pentingnya trust dan belief dalam perintah berpuasa jika diimplementasikan
ke dalam arena profesional sangatlah korelatif.
Tatkala para profesional menerima perintah maka derajat rasa percaya dan
yakin akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas. Perintah apapun yang dilaksanakan dengan landasan trust dan belief yang tipis maka
hasilnya adalah asal-asalan dan jika hal ini terus menerus terjadi maka tugas-tugas
yang dihadapi berubah menjadi rutinitas yang membosankan. Lain halnya jika
perintah diselesaikan dengan rasa trust
dan belief yang tinggi pastilah
kiranya akan memancar sikap-sikap positif dalam segala aspek perilaku
keseharian.
Kita
bisa mengamati bagaimana pola pikir, pola kerja dan karakter rekan-rekan kita
yang saat ini berhasil dalam karirnya. Mereka itu adalah individu-individu yang
memiliki trust dan belief yang tinggi, komit pada cita-cita
yang ingin dicapai, selalu “berpuasa” menahan diri untuk tidak cepat puas,
bersabar menyikapi kesulitan, selalu persisten dan menyeleraskan goals pribadi dengan misi perusahaan
serta senantiasa menjaga integritas diri. Mereka menyibukan diri mencari cara-cara
terbaik untuk mengeksekusi rencana aksinya, memperhatikan tenggat waktu, menjaga
tatakrama komunikasi dan kualitas kerja. Sementara yang lainnya asyik masyuk
dengan pergunjingan, selalu ragu mempertanyakan
kenapa harus saya yang disuruh, buat apa sih begini saja dipermasalahkan, tidak
bersegera menyelesaikan tugas, mencari alasan untuk menunda, menilai prestasi
orang lain dengan kacamata pribadinya sendiri.
Tingginya
trust dan belief ini terlihat di dalam irama kerja dan terdeteksi dari kualitas
pekerjaan. Jikalau kita melaksanakan
perintah dengan bekal trust dan belief seadanya maka yang akan didapat
adalah seadanya pula. Kualitas kerja seadanya, prestasi seadanya, karir
seadanya dan akhirnya kompensasi yang diterima juga seadanya. Demikian juga dengan berpuasa yang akan
didapat hanyalah rasa haus dan lapar tanpa memperoleh faedah maksimal dari puasa. Oleh karena itu trust dan belief
merupakan satu kesatuan sekaligus faktor penting tercapainya secara maksimal sebuah
perintah.
Meskipun puasa ramadhan tahun
ini telah usai, namun sejatinya “berpuasa” sepanjang waktu tetap diperlukan,
karena tanpa disadari di dalam jiwa-jiwa yang “selalu” berpuasa itu akan
terbentuk early warning system yang
akan selalu menjaga dan mengingatkannya betapa penting makna komitmen,
kejujuran, disiplin, empati, selalu menyempurkan pekerjaannya sepenuh hati, menjaga kualitas kerja tidak
tergantung pengawasan supervisor
karena mereka meyakini ada yang selalu memantau semua gerak gerik hati dan
perilakunya, Dia adalah Sang Maha Penilai, Sang Maha Adil, Sang Maha
Berkehendak, Sang Maha Pemberi tuhan semesta alam. Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Mohon maaf
lahir batin. (ss)
*Pernah dimuat di "Otsormedia"-Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2011-08
*Pernah dimuat di "Otsormedia"-Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2011-08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar