Rabu, 25 Juli 2012

The Great Mom



 The Great Mom  *

Mari kita bertanya, siapakah wanita super itu?  Bisa jadi dia adalah ibu, istri, saudara atau teman kerja kita.  Siapa diantara mereka yang paling banyak pengorbanannya, siap menolong di segala waktu dan cuaca, mengajarkan kebaikan, “menutupi“ aib kita, demi kemulian hidup kita? Maka jikalau anda sepakat dengan saya, wanita itu adalah ibu... ya ibu kita. Boleh jadi pendidikan formal kita lebih tinggi dari beliau, bentuk fisik kita lebih cantik, bahkan pangkat, jabatan, ataupun kekayaan lebih banyak yang kita miliki, namun itu bukanlah jaminan yang membuat kita lebih mulia dibandingkan dengan ibu kita.  Kalau anda gemar nonton film-film bertema mafia, mafioso sekejam apapun memperlakukan lawanya namun begitu berhadapan dengan ibundanya langsung tertunduk hormat, patuh. Barangkali itulah gambaran betapa dalam bersemayamnya sosok ibu ke dalam hati.

Ibunda memilki value yang sangat agung dalam menempatkan kita di dalam kehidupanya, bukan value yang dibangun di atas kekayaan materi yang sering dipuja-puja manusia masa kini, serta value yang sangat berbeda dengan value yang dikejar dan dipegang oleh sebagian dari kita.  Ibunda selalu memberikan yang terbaik kepada kita, walaupun hal itu harus dilakukan dengan pengorbanan yang luar biasa.  Bukankah sering kita dengar kisah-kisah dramatis. Pemberian maaf atau restu dari ibu sanggup mendatangkan kemudahan dalam proses mencari kerja, mencari pasangan hidup, melewati proses melahirkan, bahkan kemudahan bagi anak yang sedang menghadapi sakaratul maut.

Sejauh mana kedekatan hubungan batin kita dengan beliau bisa terlihat dari jejak sikap perilaku kita sehari-hari. Meskipun beliau tidak lagi serumah dengan kita atau bahkan sudah lama meninggalkan kita. Menghadirkan ibu di dalam hati kita setiap saat, sangat berpengaruh terhadap karakter kita sehari-hari.  Jangan pernah merasa puas membalas budi baik ibu, lantaran kita sudah bisa menyisihkan dana untuk beliau, membuatkan rumah, memberangkatkan umroh atau berhaji. Hal itu baik, tetapi belum seberapa dibanding dengan pengorbanan ibu sehingga tatkala dihadapkan pada dua buah pilihan antara hidupnya sendiri dengan hidup anaknya maka beliau akan meminta supaya anaknya yang hidup. Subhanallah !

Buat seorang Ibu ... bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang sangat kontradiktif pada jaman sekarang ini di lingkungan kerja, yang pada umumnya pengelola perusahaan dan karyawan sama-sama menuntut agar diberi terlebih dulu baru memberi. Mengapa kita melupakan teladan yang baik dari Ibu yang selalu kita lihat setiap hari ? (ss)

*Pernah dimuat di "Otsormedia"-Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2012-04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar