The Great
Mom *
Mari kita bertanya, siapakah wanita super itu? Bisa jadi dia adalah ibu, istri, saudara atau teman kerja kita. Siapa diantara mereka yang paling banyak pengorbanannya, siap menolong di segala waktu dan cuaca, mengajarkan kebaikan, “menutupi“ aib kita, demi kemulian hidup kita? Maka jikalau anda sepakat dengan saya, wanita itu adalah ibu... ya ibu kita. Boleh jadi pendidikan formal kita lebih tinggi dari beliau, bentuk fisik kita lebih cantik, bahkan pangkat, jabatan, ataupun kekayaan lebih banyak yang kita miliki, namun itu bukanlah jaminan yang membuat kita lebih mulia dibandingkan dengan ibu kita. Kalau anda gemar nonton film-film bertema mafia, mafioso sekejam apapun memperlakukan lawanya namun begitu berhadapan dengan ibundanya langsung tertunduk hormat, patuh. Barangkali itulah gambaran betapa dalam bersemayamnya sosok ibu ke dalam hati.
Ibunda
memilki value yang sangat agung dalam
menempatkan kita di dalam kehidupanya, bukan value yang dibangun di atas kekayaan materi yang sering dipuja-puja
manusia masa kini, serta value yang
sangat berbeda dengan value yang dikejar
dan dipegang oleh sebagian dari kita. Ibunda
selalu memberikan yang terbaik kepada kita, walaupun hal itu harus dilakukan
dengan pengorbanan yang luar biasa. Bukankah
sering kita dengar kisah-kisah dramatis. Pemberian maaf atau restu dari ibu
sanggup mendatangkan kemudahan dalam proses mencari kerja, mencari pasangan
hidup, melewati proses melahirkan, bahkan kemudahan bagi anak yang sedang
menghadapi sakaratul maut.
Sejauh
mana kedekatan hubungan batin kita dengan beliau bisa terlihat dari jejak sikap
perilaku kita sehari-hari. Meskipun beliau tidak lagi serumah dengan kita atau
bahkan sudah lama meninggalkan kita. Menghadirkan ibu di dalam hati kita setiap
saat, sangat berpengaruh terhadap karakter kita sehari-hari. Jangan pernah merasa puas membalas budi baik ibu,
lantaran kita sudah bisa menyisihkan dana untuk beliau, membuatkan rumah,
memberangkatkan umroh atau berhaji. Hal itu baik, tetapi belum seberapa
dibanding dengan pengorbanan ibu sehingga tatkala dihadapkan pada
dua buah pilihan antara hidupnya sendiri dengan hidup anaknya maka beliau akan
meminta supaya anaknya yang hidup. Subhanallah !
Buat seorang Ibu ... bersusah payah melayani
putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang sangat kontradiktif
pada jaman sekarang ini di lingkungan kerja, yang pada umumnya pengelola
perusahaan dan karyawan sama-sama menuntut agar diberi terlebih dulu baru
memberi. Mengapa kita melupakan teladan yang baik dari Ibu yang selalu kita
lihat setiap hari ? (ss)
*Pernah dimuat di "Otsormedia"-Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2012-04
*Pernah dimuat di "Otsormedia"-Media Komunikasi Internal Global Outsourcing Service Group Edisi :2012-04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar